BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latarbelakang
Botani merupakan
Ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan dan peran tumbuhan
bagi kehidupan. Mempelajari botani tidak hanya mempelajari tumbuhan secara
teoritis tapi mendalami ilmu botani untuk lebih menghargai dan menyadari peran
penting tumbuhan secara fungsional bagi kehidupan.
Kakao merupakan salah satu produk
pertanian yang memiliki peranan yang cukup nyata dan dapat diandalkan dalam
mewujudkan program pembangunan pertanian, khususnya dalam hal penyediaan
lapangan kerja, pendorong pengembangan wilayah, peningkatan kesejahteraan
petani dan peningkatan pendapatan/ devisa negara. Pengusahaan kakao di
Indonesia sebagian besar merupakan perkebunan rakyat.
Dalam dua dasawarsa terakhir ini
areal kakao Nasional terus menjalani pertumbuhan yang nyata sehingga produksi
kakao nasional juga menjalani pertumbuhan yang nyata sehingga produksi kakao
nasional juga meningkat seiring dengan peningkatan luas arealnya, namun
demikian produktivitasnya stabil bahkan menurun.
Teknologi akan bermanfaat apabila
dapat menjangkau dan diterapkan oleh pihak-pihak yang membutuhkan. Hasil-hasil
penelitian kakao yang telah dihasilkan oleh beberapa instansi penelitian telah
dirangkum dalam makalah ini dengan maksud untuk memperkenalkan tanaman kakao
dan memberikan pedoman kepada masyarakat cara budidaya, pasca panen dan produk
usahataninya. Kami menyampaikan penghargaan kepada tim penyusun yang telah
bersusah payah sehingga makalah ini dapat diterbitkan dan berharap semoga
makalah ini dapat menjadi acuan dalam mengembangkan usaha tani kakao.
B. Rumusan
Masalah
-
Bagaimana asal usul tanaman kakao/coklat?
-
Bagaimana syarat tumbuh tanaman
kakao/coklat?
-
Bagaimana khasiat tanaman kakao/coklat
bagi kesehatan?
C. Tujuan
Penulisan
-
Untuk mengetahui asal usul dari
tanaman kakao/coklat
-
Untuk mengetahui bagaimana syarat
tumbuh tanaman kakao/coklat
-
Untuk mengetahui khasiat tanaman
kakao/coklat bagi kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
a.
Asal muasal tanaman kakao/coklat
Istilah cokelat itu sendiri berasal dari xocolatl (bahasa
suku Aztec) yang berarti minuman pahit. Pada awalnya, cokelat dikonsumsi
sebagai minuman yang dibuat berbuih, kadang-kadang ditaburi lada merah,
vanilla, madu atau rempah-rempah lain. Rasanya pahit, sepat dan berlemak.
Konsumsi cokelat masa itu dianggap sebagai simbol status penting dan juga
kemakmuran. Cokelat dalam bentuk padat pertama kali ditemukan pada abad ke-18
di Eropa. Penggunaan rempah-rempah dihilangkan dan mulai ditambahkan gula, susu
dll.
b.
Syarat tumbuh tanaman kakao/coklat
Sejumlah faktor iklim dan tanah menjadi kendala bagi
pertumbuhan. Lingkungan alami tanaman kakao adalah hutan tropis. Dengan
demikian curah hujan, suhu udara dan sinar matahari menjadi bagian dari faktor
iklim yang menentukan. Demikian juga dengan faktor fisik dan kimia tanah yang
erat kaitannya dengan daya tembus (penetrasi) dan kemampuan akar menyerap hara.
Ditinjau dari wilayah penanamannya kakao ditanam pada
daerah-daerah yang berada pada 10o LU sampai dengan 10o
LS. Walaupun demikian penyebaran pertanaman kakao secara umum berada diantara 7oLU
sampai 18oLS.
Hal ini erat kaitannya dengan distribusi curah hujan dan
jumlah penyinaran matahari sepanjang tahun. Kakao juga masih toleran pada
daerah 20o LU sampai 20o LS. Dengan demikian Indonesia yang berada pada 5o LU
sampai dengan 10o LS masih sesuai untuk pertanaman kakao.
1. Ketinggian
tempat
Ketinggian
tempat di Indonesia yang ideal untuk penanaman kakao adalah tidak lebih tinggi
dari 800 m dari permukaan laut.
2. Curah
Hujan
Curah hujan yang
berhubungan dengan pertanaman dan produksi kakao ialah distribusinya sepanjang
tahun. Hal tersebut berkaitan dengan masa pembentukan tunas muda dan produksi.
Areal penanaman kakao yang ideal adalah daerah-daerah dengan curah hujan 1.100-3.000
mm per tahun. Curah hujan yang melebihi 4.500 mm per tahun tampakya berkaitan
erat dengan serangan penyakit busuk buah (blask pods).
Daerah yang
curah hujannya lebih rendah dari 1.200 mm per tahun masih dapat ditanami kakao,
tetapi dibutuhkan air irigasi.
Hal ini
disebabkan air yang hilang karena transpirasi akan lebih besar dari pada air
yang diterima tanaman dari curah hujan, sehingga tanaman harus dipasok dengan
air irigasi.
Di tinjau dari
tipe iklimnya, kakao sangat ideal ditanam pada daerah-daerah yang tipenya iklim
Am (menurut Koppen) atau B (menurut Scmidt dan Fergusson). Di daerah-daerah
yang tipe iklimnya C menurut (Scmidt dan Fergusson) kurang baik untuk penanaman
kakao karena bulan keringnya yang panjang.
Dengan
membandingkan curah hujan diatas dengan curah hujan tipe Asia, Ekuator dan Jawa
maka secara umum areal penanaman kakao di Indonesia masih potensial untuk
dikembangkan. Adanya pola penyebab curah hujan yang tetap akan mengakibatkan
pola panen yang tetap pula.
3. Temperatur
Pengaruh temperatur
terhadap kakao erat kaitannya dengan ketersedian air, sinar matahari dan
kelembaban. Faktor-faktor tersebut dapat dikelola melalui pemangkasan, penataan
tanaman pelindung dan irigasi. Temperatur sangat berpengaruh terhadap
pembentukan flush, pembungaan, serta kerusakan daun.
Menurut hasil
penelitian, temperatur ideal bagi tanaman kakao adalah 300C - 320C (maksimum)
dan 180C-210C (minimum). Kakao juga dapat tumbuh dengan baik pada temperatur
minimum 15o C perbulan.
Temperatur ideal
lainnya dengan distribusi tahunan 16,60C masih baik untuk pertumbuhan kakao
asalkan tidak didapati musim hujan yang panjang.
Berdasarkan
keadaan iklim di Indonesia temperatur 250-260 C merupakan temperatur rata-rata
tahunan tanpa faktor terbatas. Karena itu daerah-daerah tersebut sangat cocok
jika ditanami kakao. Temperatur yang lebih rendah 100 C dari yang dituntut
tanaman kakao akan mengakibatkan gugur daun dan mengeringnya bunga, sehingga
laju pertumbuhannya berkurang.
Temperatur yang
tinggi akan memacu pembungaan, tetapi kemudian akan gugur. Pembungaan akan
lebih baik jika berlangsung pada temperatur 230 C. Demikian juga tempertur 26oC
pada malam hari masih lebih baik pengaruhnya terhadap pembungaan dari pada
temperatur 23o-300 C.
Temperatur
tinggi selama kurun waktu yang panjang berpengaruh terhadap bobot biji.
Tempertur yang relatif rendah akan menyebabkan biji kakao banyak mengandung
asam lemak tidak jenuh dibandingkan dengan suhu tinggi.
Pada areal
tanaman yang belum menghasilkan kerusakan tanaman sebagi akibat dari temperatur
tinggi selama kurun waktu yang panjang ditandai dengan matinya pucuk. Daun
kakao masih toleran sampai suhu 50o C untuk jangka waktu yang pendek.
Temperaturvyang tinggi tersebut menyebabkan gejala necrossis pada daun.
4. Sinar
Matahari
Lingkungan hidup
alami tanaman kakao ialah hutan hujan tropis yang didalam pertumbuhanya
membutuhkan naungan untuk mengurangi pencahayaan penuh. Cahaya matahari yang
terlalu banyak menyoroti tanaman kakao akan mengakibatkan lilit batang kecil,
daun sempit, dan batang relatif pendek.
Pemanfaatan
cahaya matahari semaksimal mungkin dimaksudkan untuk mendapatkan intersepsi
cahaya dan pencapain indeks luas daun optimum.
Kakao tergolong
tanaman C3 yang mampu berfotosintesis pada suhu daun rendah. Fotosintesis
maksimum diperoleh pada saat penerimaan cahaya pada tajuk sebesar 20 persen
dari pencahayaan penuh. Kejenuhan cahaya di dalam fotosintesis setiap daun yang
telah membuka sempurna berada pada kisaran 3-30 persen cahaya matahari atau
pada 15 persen cahaya matahari penuh. Hal ini berkaitan pula dengan pembukaan
stomata yang lebih besar bila cahaya matahari yang diterima lebih banyak.
5. Air
dan hara
Air dan hara
merupakan faktor penentu bila mana kakao akan ditanam dengan sistem tanpa
tanaman pelindung sehingga terus menerus mendapat sinar matahari secara penuh.
6. Naungan
Pembibitan kakao
membutuhkan naungan, karena benih kakao akan lebih lambat pertumbuhannya pada
pencahayaan sinar matahari penuh. Penanaman kakao tanpa pelindung saat ini giat
diteliti dan diamati karena berhubungan dengan biaya penanaman maupun
pemeliharaan.
Penanaman
dilakukan dipagi hari pada musim hujan tenyata lebih baik hasilnya kalau
sore/malam harinya hujan turun dibandingkan dengan jika hujan yang turun 2 hari
kemudian. Dengan demikian, air dan hara memang merupak faktor penentu bila mana
cahaya matahari dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi pertanaman kakao.
7. Tanah
Kakao dapat
tumbuh pada berbagai jenis tanah, asalkan persyaratan kimia dan fisik yang
berperan dalam pertumbuhan dan produksi tanaman kakao terpenuhi. Kemasaman
tanah, kadar zat organik, unsur hara, kapasitas adsorbsi, dan kejenuhan basa
merupakan sifat kimia yang perlu diperhatikan, sementara faktor fisiknya adalah
kedalaman efektif, tinggi permukan air tanah, drainse, struktur dan konsesntensi
tanah. Selain itu kemiringan lahan juga merupakan sifat fisik yang mempengaruhi
pertumbuhan dan produksi kakao.
8. Sifat
kimia
Tanaman kakao
dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang memiliki kemasaman pH 6-7.5 tidak
lebih tinggi dari 8, serta tidak lebih rendah dari 8.
9. Bahan
organik tanah
Kadar zat
organik yang tinggi akan meningkatkan laju pertumbuhan pada masa sebelum panen.
Untuk itu zat organik pada lapisan tanah setebal 0-15 cm sebaiknya lebih dari 3
persen. Kadar tersebut setara dengan 1.75 persen unsur karbon yang dapat
menyediakan hara dan air serta struktur tanah yang gembur.
Untuk
meningkatkan kadar zat organik dapat dipergunakan serasah sisa pemangkasan
maupun pembenaman kulit buah kakao. 900 kg kulit buah kakao memberikan hara 28
gram urea, 9 kg P, 56.6 kg Mo dan 8 Kg kiserit.
Sebaiknya
tanah-tanah yang hendak ditanam kakao paling tidak juga mengandung kalsium
lebih besar dari 8 me per 100 gram contoh tanah da kalsium lebih besar dari
0.24 me per 100 gram pada kedalaman 0-15 cm.
10. Sifat
fisik
Tekstur tanah
yang baik untuk tanaman kakao adalah lempung liat berpasir dengan komposisi
30-40 persen fraksi liat, 50 persen pasir dan 10-20 persen debu. Susunan
demikian akan mempengaruhi ketersediaan air dan hara serta aerasi tanah.
Struktur tanah
yang remah dengan agregat dapat menciptakan gerakan air dan udara didalam tanah
sehingga menguntungkan bagi akar. Tanah tipe latasol yang memiliki fraksi liat
yang tinggi ternyata sangat kurang menguntungkan bagi tanaman kakao, sedangkan
tanah regosol dengan lempung berliat
walaupun mengandung kerikil masih baik bagi tanaman kakao.
walaupun mengandung kerikil masih baik bagi tanaman kakao.
Tanah yang baik
drainasenya dengan struktur lempung berliat serta lapisan atas yang kaya akan
baha organik cocok sekali bila ditanami kakao. Dengan demikian, tanah-tanah
pantai berstekstur liat masih baik ditanami kakao. Dari hasil penelitian dapat
diketahui bahwa pupuk nitrogen yang diberikan pada tanah demikian akan sangat
bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman kakao.
11. Kedalaman
tanah
Disamping faktor
fisik diatas, kakao juga menginginkan solum tanah minimal 90 cm. Walaupun
ketebalan solum tidak selaulu medukung pertumbuhan, tetapi solum tanah setebal
itu dapat dijadikan pedoman umum untuk mendukung pertumbuhan kakao. Kedalaman
efektif terutama ditentukan oleh sifat tanah, apakah mampu menciptakan kondisi
yang menjadikan akar bebas berkembang. Karena itu, kedakaman efektif dapat
berkaitan juga dengan air tanah yang mempengaruhi aerasi dalam rangka
pertumbuhan dan serapan hara. Untuk itu kedalaman air tanah yang yang
disarankan minimal 3m.
Faktor
kemiringan lahan sangat menentukan kedalaman air tanah. Semakin miring suatu
areal, semakin dalam pula air tanah yang dikandungnya. Pembuatan teras pada
lahan yang kemiringanya 8 persen dan 25 persen, masing-masing dengan lebar 1m
dan 1.5 m. Sedangkan lahan yang kemiringannaya lebih dari 40 persen sebaiknya
tidak ditanamai kakao. Disamping faktor terbatasnya air tanah, hal itu juga
didasarkan atas kecenderungan yang tinggi tererosi.
12. Kriteria
tanah
Tanah yang
digunakan untuk pertanaman kakao dapat dikelompokkan manjadi 4 kelompok
berdasarkan sifat fisik dan kimianya. Keempat kelompok tersebut adalah:
·
tanah-tanah yang
sesuai
- cukup sesuai
- kurang sesuai
- tidak sesuai
Dengan menetapkan sebaran tingkat
pembatas sifat fisik dan kimia tanah, penerapan kriteria tanah tersebut dapat
dijadikan pedoman umum bagi rencana penanaman suatu areal apakah sesuai atau
tidak bagi pertanaman kakao.
c. Khasiat
tanaman kakao/coklat bagi kesehatan
Khasiat coklat dari chocolate shop
untuk kesehatan adalah sebagai antioksidan, antioksidan dalam coklat untuk
chocolate souvenir diperoleh dari biji kakao yang mengandung antioksidan
flavonoid yang berguna untuk menahan radikal bebas. Namun, khasiat antioksidan
ini sangat tergantung dari kadar kakao dalam chocolate yang anda konsumsi,
semakin besar kadar kakaonya, maka semakin besar manfaat antioksidan dalam
sebatang chocolate wedding. Untuk melihat kadar antioksidan dalam coklat dari
chocolate shop dapat dilihat pada komposisi di luar kemasan chocolate souvenir
tersebut atau dapat pula dari warna chocolate Jakarta itu sendiri, semakin
gelap suatu chocolate souvenir, semakin besar kadar kakao yang terkandung di
dalamnya. Khasiat antioksidan yang terkandung dalam flavonoid dalam biji kakao
sebanding dengan 6 apel atau 4,5 cangkir teh.
Selain sebagai antioksidan, coklat
juga berkhasiat membantu tubuh beristirahat atau mengurangi susah tidur.
Khasiat ini terkandung dalam protein yang terkandung dalam biji kakao, protein
yang kaya akan asam amino triptofan, fenilalanin dan tyrosin.
Khasiat lainnya adalah coklat mampu
mensuplai kalsium dan magnesium untuk tubuh. Oleh karena itu coklat bermanfaat
untuk membuat anda bersemangat kembali. Jadi khasiat coklat untuk kesehatan
anda, yaitu:
1.
Antioksidan untuk menangkal radikal
bebas
2.
Membantu tubuh beristirahat atau
mengurangi susah tidur
3.
Membuat bersemangat kembali
Namun coklat yang telah bercampur dengan susu cenderung menghasilkan
banyak lemak, itulah sebabnya coklat batangan dengan kadar susu yang tinggi
dihindari karena dapat menyebabkan kegemukan. Setelah mengkonsumsi coklat
sebaiknya anda banyak mengkonsumsi air putih untuk menghindari resiko batu
ginjal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tanaman kakao atau biasa sering di kenal dengan tanaman cokelat yang
pertama kali ditemukan pada abad ke-18 di eropa berupa cokelat padat. Namun
dalam proses penanamannya sejumlah faktor
iklim dan tanah menjadi kendala bagi pertumbuhan. Lingkungan alami tanaman
kakao adalah hutan tropis. Dengan demikian curah hujan, suhu udara dan sinar
matahari menjadi bagian dari faktor iklim yang menentukan. Demikian juga dengan
faktor fisik dan kimia tanah yang erat kaitannya dengan daya tembus (penetrasi)
dan kemampuan akar menyerap hara.
B.
Saran
Tanaman kakao
atau tanaman cokelat sebaiknya di perhatikan dalam proses penanamannya pada
syarat tumbuh dari tanaman cokelat atau tanaman kakao, karena jika berhasil
dalam proses penanamannya maka akan menambah pendapatan dari petani tersebut.
Tanaman kakao dapat diolah menjadi berbagai macam produk yang dapat dimpor
bukan hanya di dalam negri melainkan di mancanegara, selain itu tanaman cokelat
dapat dikreasikan dalam berbagai macam produk makanan.
Daftar
Pustaka
http://jagakesehatan.wordpress.com/
sumber :
bebibluu.blogspot.com/2009/06/khasiat-buah-kakao.html
images : abgplanttoplate.blogspot.com
images : abgplanttoplate.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar