BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
“Like father, like son”. Begitulah pepatah yang
menyatakan bahwa seorang anak umumnya memiliki kemiripan dengan ayahnya. Secara
biologis, pepatah tersebut ilmiah karena seorang anak selalu mewarisi gen dari
ayahnya. Gen tersebutlah yang membawa sifat-sifat tertentu, baik yang tampak
secara fisik,maupun yang tidak tampak secara fisik. Prinsip tentang gen dan
pewarisan sifat modern pertama kali dikemukakan oleh Gregor Mendel. Mendel
mempelajari 7 jenis sifat yang diturunkan pada tanaman buncis dan menemukan
teori persilangan untuk gen-gen yang independen. Teori tersebut menyatakan
bahwa gen dari anak merupakan perpaduan (persilangan) dari gen-gen yang dari
kedua orang tuanya. Pewarisan sifat dan kombinasi antar gen, tak jarang
menghasilkan gen yang kurang diinginkan, seperti gen hemofilia dan albinism.
Gen yang kurang diinginkan tersebut dapat dihindari dengan mempelajari pohon
keluarga yang merepresentasikan pewarisan sifat antar generasi.
Penurunan sifat dapat terjadi melalui perkawinan
antara dua individu sejenis. Perkawinan antara dua individu sejenis yang
mempunyai sifat beda disebut persilangan. Sifat beda ditentukan oleh gen di
dalam kromosom yang di turunkan dari generasi ke generasi berikutnya.
Hereditas dapat diartikan sebagai pewarisan atau
pemindahan biologis karakteristik individu dari pihak orang tuanya. Pewarisan
ini terjadi melalui proses genetis. Hereditas pada individu berupa warisan
“spesific genes” yang berasal dari kedua orang tuanya. Genes terhimpun didalamnya
kromosom-kromosom atau “colored bodies”. Kromosom-kromosom baik dari pihak ayah
maupun dari pihak ibu berinteraksi membentuk pasangan-pasangan.
Semua sel
dalam badan memiliki hereditas identik sebagai akibat dari adanya proses
individuasi dan diferensiasi.
Dasar
Hereditas dari perbedaan individual adalah adanya kombinasi-kombinasi “genes”
yang mengakibatkan adanya perubahan-perubahan “genes”.
B. Rumusan
Masalah
-
Apakah pengertian dari mendelisme ?
-
Bagaimana konsep – konsep dasar
mendelisme ?
-
Bagaimana prinsip – prinsip dari hukum
mendel ?
-
Apakah pengertian dari persilangan
monohibrid ?
-
Bagaimana persilangan monohibrid ?
-
Bagaimana prinsip – prinsip dari
persilangan monnohibrid ?
-
Apakah pengertian dari dihibrid ?
-
Bagaimana persilangan dihibrid ?
-
Bagaimana prinsip – prinsip dari
persilangan dihibrid ?
C. Tujuan
-
Untuk mempelajari bagaimana konsep dan
prinsip – prinsip dari mendelisme, hukum mendel , persilangan monohibrid dan
persilangan dihibrid.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Mendelisme
Mendelisme adalah
persilangan antara dua individu, baik yang sejenis maupun lain jenis.
Mendel memilih kacang ercis sebagai bahan percobaannya, terutama karena
tanaman ini memiliki beberapa pasang sifat yang sangat mencolok perbedaannya,
misalnya warna bunganya mudah sekali untuk dibedakan antara yang ungu dan yang
putih. Selain itu, kacang ercis merupakan tanaman yang dapat menyerbuk sendiri,
dan dengan bantuan manusia, dapat juga menyerbuk silang. Hal ini disebabkan
oleh adanya bunga sempurna, yaitu bunga yang mempunyai alat kelamin jantan dan
betina. Pertimbangan lainnya adalah bahwa kacang ercis memiliki daur hidup yang
relatif pendek, serta mudah untuk ditumbuhkan dan dipelihara. Mendel juga
beruntung, karena secara kebetulan kacang ercis yang digunakannya merupakan tanaman
diploid (mempunyai dua perangkat kromosom). Seandainya ia menggunakan organisme
poliploid, maka ia tidak akan memperoleh hasil persilangan yang sederhana dan
mudah untuk dianalisis.
Pewarisan sifat itu dapat ditentukan oleh Kromosom dan Gen. Kromosom adalah
struktur benang dalam inti sel yang bertanggung jawab dalam hal sifat keturunan
(Hereditas). Sedangkan gen adalah unit terkecil yang terletak pada bagian kromosom yang
disebut Lokus. Fungsi Gen adalah
menyampaikan informasi genetik kepada keturunannya dan mengendalikan
perkembangan dan metabolisme sel.
Ada beberapa teori yang membahas Pewarisan sifat-sifat keturunan yaitu:
1.
Teori Embrio
2.
Teori
Preformasi
3.
Teori
Epigenesis
4.
Teori Plasma
5.
Teori
Pengenesis
Dari
teori-teori yang menjelaskan tentang Pewarisan sifat di atas masih belum ada
yang menjelaskan adanya hukum yang mengatur penurunan sifat. Kemudian seorang Biarawan dari Austria yang bernama Gregor Mandel
(1822-1844) melakukan berbagai percobaan tentang penyilangan dengan berbagai
jenis tanaman. Mendel melakukan penyilangan terhadap Kacang Ercis (Pisum
Sativum) yang mempunyai sifat sebagai berikut:
1. Memiliki
pasangan-pasangan sifat yang kontras
2. Dapat
melakukan Autogami atau perkawinan sendiri
3. Mudah
disilangkan
4. Mempunyai
keturunan yang banyak
5. Mempunyai
daur hidup yang pendek
Dalam
percobaannya Mendel melakukan perkawinan silang dengan menyerbukkan sendiri
antara dua variates Ercis berbunga ungu
dengan Ercis berbunga putih sebagai induk-induknya. Turunan hasil persilangan
ini disebut Hibrid. Sedangkan proses
perkawinan silang sendiri disebut Hibridisasi.
Dalam
percobaan awalnya, Mendel menyilangkan galur murni Kacang Ercis untuk satu
sifat beda yang berlawanan. Galur murni dari tanaman induk disebut sebagai
generasi P (Parental), sedangkan
turunan pertama dari hasil penyilangan disebut generasi F1 (filial), dan generasi kedua dari hasil
penyerbukan sendiri disebut generasi F2.
Hasil
penyilangan satu sifat beda tersebut pada generasi pertamanya tidak menunjukkan
campuran dari sifat induknya, tetapi menunjukkan sifat dari salah satu
induknya. Sementara pada generasi berikutnya sifat yang muncul pada generasi
pertama akan muncul ¾ bagian, sedangkan sifat induknya yang tidak muncul pada
generasi pertamanya akan muncul pada generasi kedua sebesar ¼ bagian sehingga
rasionya 3:1.
Dari hasil
percobaan yang diperolehnya, Mendel menyusun beberapa HIpotesis, yaitu:
a. Setiap sifat
pada organisme dikendalikan oleh satu pasang faktor keturunan, satu dari induk
jantan dan satu dari induk betina.
b. Setiap
pasang faktor keturunan menunjukkan bentuk alternatif sesamanya. Misalnya
tinggi atau rendah, bulat atau keriput, kuning atau hijau. Kedua bentuk
alternatif ini disebut alel.
c. Bila
pasangan faktor itu terdapat bersama-sama dalam satu tanaman, faktor dominasi
akan menutup faktor resesif.
d. Pada waktu pembentukan gamet,
pasangan faktor atau masing-masing alel akan memisah secara bebas.
e. Individu
murni memiliki alel sama, yaitu dominin saja atau resesif saja.
Dari hasil Hipotesis
diatas. Mendel membuat hukum yang terkenal dengan Hukum Mendel I (Hukum Segregasi), yaitu: Bahwa alel-alel akan berpisah secara bebas dari diploid menjadi haploid pada
saat pembentukan gamet.
Dan Hukum
Mandel II (Hukum kebebasan untuk memilih/pengelompokan secara bebas), yaitu: Bahwa dalam suatu perkawinan/persilangan yang menyangkut dua atau lebih
pasangan sifat berbeda maka pewarisan dari masing-masing pasangan faktor
sifat-sifat tersebut adalah bebas
sendiri.
Alel dominan
disimbolkan dengan huruf kapital, sedangkan alel resesif disimbolkan dengan
huruf kecil. Organisme yang memiliki pasangan alel identik disebut homozigot, sedangkan jika organisme
mempunyai alel yang berbeda disebut heterozigot.
Alel homozigot dapat berupa homozigot dominan ataupun resesif. Susunan genetik
dari suatu sifat yang dikandung oleh suatu organisme disebut genotip, sedangkan suatu sifat yang di
ekspresikan oleh suatu oragnisme (bentuk luar suatu organisme) disebut fenotip.
B. Persilangan
Monohibrid
Persilangan monohibrid adalah persilangan antara dua
individu dengan hanya fokus pada sebuah sifat yang berbeda dari sebuah
karakter pada tanaman sejenis. Persilangan ini sering dikenal dengan
persilangan satu sifat beda.
Konsep Kenampakan karakter sebuah individu dipengaruhi
oleh susunan basa nitogen di dalam kromosom. Di dalam kromosom terdapat
segmen-segmen DNA yang berisi informasi yang akan diwariskan kepada
keturunannya, segmen DNA dalam kromosom ini disebut dengan gen. Jadi gen adalah
sesuatu yang mempengaruhi kenampakan sebuah karakter.
Kenampakan karakter sebuah individu dipengaruhi oleh
susunan basa nitogen di dalam kromosom. Di dalam kromosom terdapat
segmen-segmen DNA yang berisi informasi yang akan diwariskan kepada
keturunannya, segmen DNA dalam kromosom ini disebut dengan gen. Jadi gen adalah
sesuatu yang mempengaruhi kenampakan sebuah karakter.
Konsep mengenai Kromosom selalu berpasangan, kromosom
pasangannya disebut dengan kromosom homolog. oleh karena itu keberadaan gen
yang mempengaruhi karakter yang sama dapat dijumpai pada di kromosom
homolognya. Hanya saja pengaruhnya bisa sama ataupun berbeda.
Hukum segregasi bebas menyatakan bahwa pada
pembentukan gamet (sel kelamin), kedua gen induk (Parent) yang merupakan
pasangan alel akan memisah sehingga tiap-tiap gamet menerima satu gen dari
induknya.
Contoh dari terapan Hukum Mendell I
adalah persilangan monohibrid dengan dominansi. Persilangan dengan
dominansi adalah persilangan suatu sifat beda dimana satu sifat lebih kuat
daripada sifat yang lain. Sifat yang kuat disebut sifat dominan dan bersifat
menutupi, sedangkan yang lemah/tertutup disebut sifat resesif. Perhatikan
contoh berikut ini:
Disilangkan antara mawar merah yang bersifat dominan
dengan mawar putih yang bersifat resesif. Persilangan monohibrid dengan kasus
intermediet
Sifat intermediet adalah sifat yang sama kuat, jadi tidak ada yang dominan ataupun resesif.
Sifat intermediet adalah sifat yang sama kuat, jadi tidak ada yang dominan ataupun resesif.
Contoh: disilangkan antara mawar merah dengan mawar
putih
Dari percobaan yang lain terdapat
penyimpangan dari hukum mendel yaitu kodominan, lethal.
Ø Kondominan
Merupakan
aksi gen yang tidak dapat menutupi aksi gen resesif atau ekspresi gen yang
tidak dapat menutupi ekspresi gen resesif secara sempurna, sehingga individu
heterozigot akan memunculkan sifat antara. Contoh: anjing husky bermata biru
(BB) dengan husky bermata coklat (bb) akan menghasilkan keturunan yang berwarna
mata ganda (Bb).
P
BB x bb
gamet
B
b
F1
Bb = warna mata ganda
Bb
x Bb
F2
BB, Bb, Bb, bb
BB = warna mata biru
Bb = warna mata ganda
Bb = warna mata ganda
bb = warna mata coklat
Jadi, kita
dapat mengambil kesimpulan bahwa keturunannya akan menghasilkan 3 phenotip
dengan perbandingan 1:2:1.
Ø Letal
Merupakan
persilangan yang akan menyebabkan kematian terhadap individu homozigot
(embrio). Macam-macam gen letal yaitu: gen letal dominan dan gen letal resesif.
contoh: sesama ayam redep ( Cc ) dikawinkan
normal = CC
letal = cc
P
Cc x Cc
|
CC, Cc, Cc, cc
CC = normal
Cc = redep
Cc = redep
cc = letal
Jadi,
perbandingan nya yaitu 1:2:1.
Secara garis
besar, hukum ini mencakup tiga pokok:
1.
Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yang mengatur
variasi pada karakter turunannya. Ini adalah konsep mengenai dua macam alel;
alel resisif (tidak selalu nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf kecil,
misalnya w dalam gambar di sebelah), dan alel dominan (nampak dari luar,
dinyatakan dengan huruf besar, misalnya R).
2.
Setiap
individu membawa sepasang gen, satu dari tetua jantan (misalnya ww) dan satu
dari tetua betina (misalnya RR).
3.
Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang berbeda
(Sb dan sB pada gambar 2), alel dominan (S atau B) akan selalu terekspresikan
(nampak secara visual dari luar). Alel resesif (s atau b) yang tidak selalu
terekspresikan, tetap akan diwariskan pada gamet yang dibentuk pada turunannya.
C. Persilangan
Dihibrid
Dihibrid adalah persilangan dua individu dengan dua sifat beda atau lebih
yang menghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotip dan genotip tertentu.
Pada percobaannya, Mendel melakukan persilangan kacang ercis galur murni yang
memiliki biji bulat warna kuning dengan galur murni yang memiliki biji keriput
warna hijau. Sifat bulat dan kuning dominan terhadap sifat keriput dan hijau,
sehingga menghasilkan seluruh F1 berupa kacang ercis berbiji bulat dengan warna
biji kuning.
Hukum Mendell II dikenal dengan Hukum Independent Assortment,
menyatakan: apabila dua individu berbeda satu dengan yang lain dalam dua pasang
sifat atau lebih, maka diturunkannya sifat yang sepasang itu tidak bergantung
pada sifat pasangan lainnya. Hukum ini berlaku untuk persilangan dihibrid (dua
sifat beda) atau lebih. Contoh: disilangkan ercis berbiji bulat warna kuning
(dominan) dengan ercis berbiji kisut warna hijau (resesif)
BAB III
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Penurunan sifat dapat terjadi melalui perkawinan
antara dua individu sejenis. Perkawinan antara dua individu sejenis yang
mempunyai sifat beda disebut persilangan. Sifat beda ditentukan oleh gen di
dalam kromosom yang di turunkan dari generasi ke generasi berikutnya. Hereditas
dapat diartikan sebagai pewarisan atau pemindahan biologis karakteristik
individu dari pihak orang tuanya.
Persilangan monohibrid adalah persilangan antara dua individu
dengan hanya fokus pada sebuah sifat yang berbeda dari sebuah karakter
pada tanaman sejenis. Persilangan ini sering dikenal dengan persilangan satu
sifat beda. Sedangkan Dihibrid adalah persilangan dua individu dengan dua sifat
beda atau lebih yang menghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotip dan
genotip tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. http://biologimediacentre.com/genetika-hukummendel/#sthash.
C7PN7wAX.dpuf. Diakses Tanggal 19 September 2014.
Anonim. 2012. http://endick.wordpress.com/2008/01/30/percobaan-mendel-2/.
Tanggal 19 September 2014.
Anonim. 2012. http://www.scribd.com/doc/84672312/Pewarisan-Sifat-Sifat-Keturunan.Diakses
tanggal 19 September 2014.
Anonim. 2012. http://smointi.blogspot.com/2010/12/makalah-hukum-mendel.html.
Tanggal 19 September 2014
Edy, Syahmi. 2014. Diktat Genetika. Universitas Negeri Medan: Medan.
Pujianto, Sri. 2008. Menjelajah Dunia Biologi. Jakarta: Gramedia.
Suryo. 2004. Genetika
Strata 1. Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.
Anonymous.2002.
Genetika dasar. http http://www.Buletin
AgroBio.co.id. Diakses tanggal 11
maret 2009
Anonymous.2009.
Genetika.http.wikipedia.com.
Diakses tanggal 12 maret 2009
Neil Campbell. 2002. Biologi. Erlangga:
Jakarta
Suryo.1992.Genetika
Strata 1. Universitas Gajah Mada: Jogjakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar