KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT , karena berkat rahmat, karunia dan hidayah-Nya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu dengan segala hormat, kami mohon
bantuan saran dan kritik yang konstruktif, guna menyempurnakan tulisan ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada dosen ANATOMI TUMBUHAN Pendidikan Biologi STKIP Persada Khatulistiwa Sintang atas bimbingan dalam mempelajari
mata kuliah ini, saya juga mengucapkan terima kasih serta penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah benyak membantu sehingga tugas
ini dapat terlaksana degan baik dan lancar.
Akhirnya, semoga karya tulis ini
dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya dalam memperdalam ilmu
anatomi tumbuhan pada perkuliahan kali ini.
Sintang, 13 September 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................
i
DAFTAR ISI..............................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................
iii
B. Rumusan Masalah...................................................................................
iv
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................
iv
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Jaringan Parenkim.................................................................
1
B. Struktur Sel Jaringan Parenkim...............................................................
2
C. Ciri-ciri Jaringan Parenkim......................................................................
3
D. Letak Jaringan Parenkim.........................................................................
5
E. Fungsi Jaringan Parenkim........................................................................
5
F. Macam-macam Jaringan Parenkim...........................................................
6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................
9
B. Saran........................................................................................................
9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................
10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada tumbuhan, sel-sel itu membentuk jaringan sel yaitu
suatu kumpulan sel yang bentuk dan fungsinya sama. Bila disusun secara
sistematik maka: Sel, Jaringan, Organ, Sistem organ dan Individu.
Dengan demikian maka yang dimaksud dengan jaringan adalah
tiap-tiap kumpulan protoplas yang mempunyai dinding atau merupakan suatu
kumpulan sel yang bentuk dan fungsinya sama.
Terjadinya jaringan tumbuhan karena adanya atau
berlangsungnya pembelahan dari sel-sel yang dalam hal ini sel-sel yang
terbentuk tetap melakukan hubungannya dengan yang lainnya, selanjutnya
pembentukan jaringan tersebut sangat erat hubungannya pula dengan pembentukan
dengan berbagai alat pada tumbuhan seperti akar, batang, daun, bunga, buah dan
lain-lain.
B.
Rumusan Masalah
a.
Apakah pengertian jaringan parenkim?
b.
Apakah ciri-ciri jaringan parenkim?
c.
Apakah fungsi jaringan parenkim?
C.
Tujuan Penulisan
a.
Untuk mengetahui dan memahami jaringan parenkim
b.
Untuk mengetahui ciri-ciri jaringan parenkim
c.
Untuk menetahui fungsi jaringan parenkim
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Jaringan Parenkim
- Jaringan tanaman yang paling umum dan
belum berdiferensiasi.
- Kebanyakan karbohidrat
non-struktural dan air disimpan oleh tanaman pada jaringan ini.
- Biasanya memiliki dimensi panjang dan
lebar yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel
primer dengan selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel umum terdapat
pada parenkim.
- Merupakan bagian yang paling banyak
terdapat pada tumbuhan.
- Sel-sel penyusun jaringan parenkim
tidak terspesialisasi, sehingga sel-sel jaringan parenkim dapat berubah menjadi jaringan
lain. Sel- sel jaringan parenkim juga bersifat fleksibel (lentur). Hal ini
dimungkinkan karena dinding selnya tipis.
Di antara
jaringan epidermis dan empulur terdapat jaringan parenkima, jaringan parenkim disebut sebagai
jaringan dasar karena banyak dijumpai hampir disetiap bagian tumbuhan, dengan
karakteristik sel berupa sel hidup, struktur dan fungsi sangat bervariasi,
bervakuola besar, dinding sel tipis, terdapat kloroplas. Parenkim terdiri atas
kelompok sel hidup yang bentuk, ukuran, maupun fungsinya berbeda-beda. Sel-sel
parenkim mampu mempertahankan kemampuannya untuk membelah meskipun telah dewasa
sehingga berperan penting dalam proses regenerasi. Sel-sel parenkim yang telah
dewasa dapat bersifat meristematik bila lingkungannya memungkinkan. Jaringan
parenkim terutama terdapat pada bagian kulit batang dan akar, mesofil daun,
daging buah dan endosperma biji. Sel-sel parenkim juga tersebar pada
jaringan lain, seperti pada parenkim xilem, parenkim floem dan jari-jari
empulur.
B.
Struktur Sel Jaringan Parenkim
Sesuai dengan peranannya sebagai jaringan dasar, banyak sel-sel
yang strukturnya tidak dapat dimasukkan ke dalam salah satu jaringan,
dimasukkan sebagai parenkim. Dinding sel parenkim umumnya tipis, terutama yang
mengandung kloroplas dan yang fungsinya sebagai penyimpan cadangan makanan.
Yang dinding selnya tebal dengan penebalan lignin misalnya terdapat pada
parenkim xylem. Isi parenkim bervariasai sesuai dengan fungsinya, misalnya
untuk fotosintesis mengandung kloroplas (jaringan) yang terbentuk dari sel-sel
semacam itu disebut klorenkim, vakuolanya banyak. Makanan cadangan yang
terdapat dalam sel parenkim dapat berupa larutan dalam vakuola (misalnya gula
terlarut), cairan dalam plasma (misalnya protein, lemak, minyak) atau berupa kristal amilum.
Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk
dari sel-sel hidup, dengan struktur morfologi serta fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan
segala kegiatan proses fisiologis. Jaringan parenkim disebut jaringan dasar karena
dijumpai hampir disetiap bagian tumbuhan.
Gambar 1.1. Jaringan Parenkim
C.
Ciri-ciri Jaringan Parenkim
Γ Dinding selnya tipis dan jarang mengandung lignin
Γ Bagian selnya mempunyai
noktah-noktah yang menjamin lancarnya pertukaran zat-zat yang diperlukan
tumbuhan
Γ Bersifat maristematis
Γ Bentuk vakuola yang besar dan banyak
Γ Berbentuk segi enam atau bulat
Γ Terdapat ruang antar sel
Γ Terdapat di antara jaringan yang lain
Ciri utama
sel parenkim adalah memiliki dinding sel yang tipis, serta lentur. Beberapa sel
parenkim mengalami penebalan, seperti pada parenkim xylem. Sel parenkim berbentuk kubus atau
memanjang dan mengandung vakuola sentral yang besar.
Ciri khas
parenkim yang lain adalah sel-selnya banyak memiliki ruang antar sel karena bentuk selnya membulat,
meskipun ada juga parenkim yang sel-selnya rapat satu sama lain tanpa ruang
antar sel, misalnya parenkim penyusun endosperm biji. Parenkim yang mempunyai
ruang antar sel terbesar adalah mesofil daun karena ruang antar sel itu
berfungsi sebagai sarana pertukaran gas antara kolenkim dengan udara luar.
Parenkim
yang mempunyai ruang antarsel adalah daun yang berfungsi sebagai sarana pertukaran
gas antar klorenkim dengan udara luar. Sel parenkim sendiri memiliki fungsi, yaitu:
a.
Untuk berlangsungnya proses fotosintesis
b.
Penyimpanan makanan dan fungsi metabolisme lain
Isi sel parenkim bervariasi sesuai dengan fungsinya,
misalnya sel yang berfungsi untuk fotosintesis banyak mengandung kloroplas.
Jaringan yang terbentuk dari sel-sel parenkim semacam ini disebut klorenkim.
Cadangan makanan yang terdapat pada sel parenkim berupa larutan dalam vakuola,
cairan dalam plasma atau berupa kristal (amilum). Sel parenkim merupakan
struktur sel yang jumlahnya paling banyak menyusun jaringan tumbuhan.
Pada
umumnya ruang antar sel pada tumbuhan tingkat tinggi terjadinya menurut cara:
a.
Skisogen, yaitu sel-selnya saling menjauh
sehingga terbentuk ruang di antaranya, misalnya pada tangkai daun teratai yang
terjadi karena sel- selnya membelah memanjang sejajar sumbu dan tegak lurus pada
ruang antar sel pertama, sehingga antar sel itu menjadi bulat, dikelilingi oleh
sel hasil pembelahan itu. Parenkim yang susunannya demikian dinamakan aerenkim.
b.
Lisigen, yaitu ruang terjadi karena sel beserta
isinya larut, contohnya ruang minyak pada daun jeruk.
c.
Skisosiligen,yaitu ruang yang terjadi karena larutannya
sel tertentu diikuti saling menjauhi sel-sel sekitarnya, contohnya ruang antara
protoxilem.
d.
Reksigen, yaitu sel-sel robek karena tertarik
pertumbuhan sekitarnya, misalnya dalam berkas pengangkut batang jagung.
Ciri
penting dari sel parenkim adalah dapat membelah dan terspesialisasi menjadi
berbagai jaringan yang memiliki fungsi khusus. Sel parenkim biasanya menyusun
jaringan dasar pada tumbuhan, oleh karena itu disebut jaringan dasar.
D. Letak Jaringan Parenkim
« Pada batang dan akar
« Pada empelur batang
« Dalam daun (mesofil)
« Daging buah
« Pada endosperma (jaringan sel yang
menyimpan cadangan makanan)
E.
Fungsi Jaringan Parenkim
ΓΌ Menyimpan cadangan makanan
ΓΌ Tempat fotosintesis
ΓΌ Sebagai penyokong tubuh saat vakuola
berisi air
F.
Macam-macam Jaringan Parenkim
1)
Parenkim Asimilasi, yaitu sebagai pembuat zat makanan
bagi tumbuhan yang diproses dari fotosintesa di daun. Biasanya terletak di
bagian tepi suatu organ, misalnya pada daun, batang yang berwarna hijau dan
buah. Di dalam selnya terdapat kloroplas, yang berperan penting sebagai tempat
berlangsungnya proses fotosintesis.
2)
Parenkim penimbun, yaitu sel parenkim ini dapat menyimpan
cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel
padat, atau cairan di dalam sitoplasma. Biasanya terletak di bagian dalam
tubuh, misalnya pada empulur batang, umbi akar, umbi lapis, akar rimpang
(rizoma) dan biji. Di dalam sel-selnya terdapat
cadangan makanan yang berupa gula, tepung, lemak dan protein. Parenkim penimbun
berfungsi dalam menyimpan cadangan makanan bagi tumbuhan berupa hasil
fotosintesa, seperti protein, amilum, gula tepung dan lemak.
3)
Parenkim air, yaitu sel parenkim yang mampu menyimpan
air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerofit), tumbuhan
epifit dan tumbuhan sukulen. Parenkim air berfungsi sebagai
tempat menyimpan air pada tumbuhan xerofit atau epifit (sedikit air) untuk
menghadapi kemarau misalnya pada tumbuhan kaktus dan lidah buaya.
4)
Parenkim udara (aerenkim), yaitu jaringan parenkim yang mampu
menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak
terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit. Parenkim udara disebut sebagai
aerenkim bertugas menyimpan udara dalam kantung besarnya, terdiri dari sel
gabus dengan rongga yang besar sehingga membantu menjaga kelebihan air pada
tumbuhan dengan habitat perairan. Ruang antar selnva besar, sel-sel
penyusunnya bulat sebagai alat pengapung di air, misalnya parenkim pada tangkai
daun tumbuhan enceng gondok.
Berdasarkan
bentuk, parenkim dibagi menjadi beberapa kelompok yakni:
1)
Parenkim pagar (palisade), merupakan tempat fotosintesis yang
utama dan sel-sel memanjang yang terdapat di daun tepat di bawah jaringan
epidermis karena banyak mengandung klorofil dari pada jaringan lainnya, dengan bentuk bulat memanjang atau lonjong yang berjajar seperti tiang atau pagar dan dalam parenkim palisade
ini terdapat sel klorofil atau zat hijau daun. Parenkim pagar berfungsi sebagai
tempat fotosintetis.
2)
Parenkim bunga karang (jaringan spons),
merupakan lapisan sel-sel yang tidak teratur, banyak rongga
udara dan berada di bawah lapisan jaringan tiang. Pada bunga karang terdapat
klorofil dalam jumlah kecil (tidak seperti palisade). Bunga karang berfungsi sebagai
tempat fotosintetis.
3)
Parenkim bintang, dinamakan sesuai bentuknya yang
menyerupai bintang karena bersegi lima menjuntai atau lebih.
4)
Parenkim lipatan, terdapat pada pinus dan padi,
dengan bentuk yang berlipat ke arah dalam serta banyak mengandung kloroplas.
5)
Parenkim pengangkut, merupakan sel-sel penyusunnya berbentuk memanjang menurut arah
pengangkutannya. Umumnya terdapat pada batang.
Gambar: Berbagai jaringan parenkim pada
tumbuhan yaitu parenkim bintang, parenkim aerenkim, parenkim palisade dan
parenkim spons.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Jaringan parenkim adalah suatu jaringan yang terbentuk dari
sel-sel hidup yang struktur morfologi dan fisiologinya bervariasi dan masih
melakukan kegiatan proses kehidupannya.
Jaringan
parenkim berasal dari jaringan meristem yang mampu terus berkembang dan
kemudian menjadi dewasa. Mesofil adalah jaringan yang berada diantara epidermis
bawah dan epidermis atas yang terdapat pada tumbuhan. Di sana terdapat palisade
dan bunga karang.Jaringan parenkim terbagi atas palisade, bunga karang, bintang
dan lipatan.
B.
Saran
Pembuatan makalah ini dibuat dengan maksud untuk memenuhi
tugas mata kuliah ANATOMI
TUMBUHAN.
Makalah ini berisikan uraian singkat mengenai pengertian, ciri-ciri,
fungsi, jenis dan lain sebagainya mengenai “Jaringan Parenkim”. Namun kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Pepatah mengatakan “Tak ada gading
yang tak retak”.
Oleh karena itu, kami siap untuk diberikan kritik dan saran
yang positif dan membangun.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyani, S. 2006. Anatomi
Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.
Priadi, arif. Silawati, tri. 2007. Sains Biologi. Yudistira: Galia Indonesia.
Sutriyan, Yayan. 2000.
Anatomi Tumbuhan. Jakarta: Rineka Cipta.
Syamsuni. 2009. Diktat
Anatomi Tumbuhan. Indramayu: Universitas Wiralodra.
terima kasih atas referensi makalahx. saya snagat terbantu dalam memgerjakan tugas biologi
BalasHapus