Mekanisme terjadinya Andropause
Mekanisme terjadinya andropause adalah karena menurunnya fungsi sistem reproduksi pria yang menyebabkan penurunan kadar testosteron sampai dibawah angka normal. Hormon yang turun pada pada andropause ternyata tidak hanya testosteron saja, melainkan penurunan multi hormonal yaitu hormon DHEA, DHEAS, Melantonin, Growth Hormon, dan IGFs (Insulin like growth factors). Oleh karena itu, banyak pakar yang menyebut andropause dengan sebutan lain seperti Adrenopause (defisiensi DHEA/ DHEAS), Somatopause (defisiensi GH/ Insulin like Growth Factor), PTDAM (Partial Testosteron Deficiency in Aging Male), PADAM (Partial Androgen Deficiency in Aging Male), Viropause, Climacterium pada pria, dan sebagainya.
Tanda-Tanda Andropause
Penyebab utama terjadinya Andropause sama seperti menopause, perubahan hormon. Perubahan ini akan berdampak pada beberapa hal. Pada pria, akan terjadi perubahan pada kesuburan dan hormon seks. Berbeda dengan wanita yang akan berhenti menstruasi, pria yang mengalami Andropause tetap memiliki kemampuan menghasilkan sperma, hanya saja terjadi penurunan libido dan penurunan kemampuan dalam hal keintiman dengan pasangan.
Ada beberapa gejala yang bisa Anda lihat pada suami yang mengalami Andropause :
- Penurunan libido atau hasrat seksual
- Disfungsi ereksi atau sulit ereksi
- Sering buang air kecil
- Susah tidur
- Mudah lelah
- Mudah marah walaupun untuk hal kecil atau marah tanpa sebab
- Sering tidak percaya atau curiga pada orang lain, termasuk pada pasangan
- Kinerja menurun, sering tidak fokus
- Sering pusing
- Tiba-tiba merasa panas tanpa aktivitas berat
- Sering sulit bernapas
- Perut dan paha makin besar
- Berat badan naik
- Nyeri punggung
- Keringat berlebih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar