Kamis, 03 Desember 2015

makalah proses fertilisasi



BAB I
PENDAHULUAN


A.           Latar Belakang
Reproduksi merupakan suatu proses perkembang biakan pada hewan yang diawali dengan bersatunya sel telur (ovum) dengan sel mani (sperma) sehingga terbentuk zigot kemudian embrio hingga fetus dan diakhiri dengan apa yang disebut dengan kelahiran. Pada proses reproduksi ini menyangkut hewan betina dan jantan. Secara umum, proses reproduksi ini melibatkan dua hal yakni, sel telur atau yang biasa disebut dengan ovum dan sel mani atau yang biasanya disebut dengan sperma. Ovum sendiri dihasilkan olah ternak betina melalui proses ovulasi setelah melalui beberapa tahap perkembangan folikel (secara umum disebut dengan proses oogenesis yakni proses pembentukan sel telur atau ovum), sedangkan sperma diproduksi oleh hewan jantan melalui proses spermatogenesis (proses pembentukansel gamet jantan atau sperma yang terjadi di dalam testis tepatnya pada tubulusseminiferus).Selain kedua hal tersebut diatas, terdapat beberapa hal yang juga mempunyai peranan penting dalam terbentuknya sebuah proses reproduksi yang baik. Hal tersebutadalah organ reproduksi pada hewan jantan dan betina itu sendiri, karena hal inilahyang nantinya dapat mempengaruhi produksi ovum dan sperma. Selain itu, prosesestrus (masa keinginan kawin), ovulasi, dan fertilisasi (proses bertemunya sel gamet jantan dan sel gamet betina) juga sangat berperan dalam proses reproduksi.


B.            Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Fertilisasi?
2.      Bagaimana Mengenali proses fertilisasi pada hewan tingkat tinggi?
3.      Bagaimana Perkembangan Awal Zigot?
C.           Tujuan Penulisan
1.      Untuk memahami Pengertian Fertilisasi.
2.      Untuk memahami bagaimana fertilisasi pada hewan tingkat tinggi..
3.      Untuk mengetahui Bagaimana Perkembangan Awal Zigot.



D.           Manfaat Penulisan
1.      Mampu memahami bagaimana proses fertilisasi tersebut terjadi.
2.      Dapat dijadikan sebagai suatu acuan pembelajaran tentang embriologi hewan bagi mahasiswa









BAB II
PEMBAHASAN

A.           PENGERTIAN FERTILISASI PADA HEWAN
Pengertian fertilisasi pada hewan secara eksternal yang biasanya terjadi pada hewan-hewan akuatik merupakan fertilisasi yang gamet-gametnya dikeluarkan dari dalam tubuhnya sebelum fertilisasi.
http://1.bp.blogspot.com/-878msT557ks/VMSkf5IsrgI/AAAAAAAACcg/GemY-rXfe6Q/s1600/pengertian%2Bfertilisasi2.jpg
Fertilisasi pada Hewan Secara Eksternal
Pengertian fertilisasi pada hewan secara internal khusus untuk adaptasi dengan kehidupan hewan di darat merupakan fertilisasi dengan jalan adanya sperma dimasukkan ke dalam daerah reproduksi betina yang kemudian disusul dengan fertilisasi antara spermatozoa dengan sel telur. Setelah pembuahan, telur itu membentuk membran fertilisasi untuk merintangi pemasukan sperma lebih lanjut. Kadang-kadang sperma itu diperlukan hanya untuk mengaktivasi telur.

B.                 FERTILISASI PADA HEWAN TUNGKAT TINGGI
1.  pada Ikan
Pada umumnya ikan bertelur (ovipar) dan pembuahannya terjadi di luar tubuh induk betinanya. Alat kelamin jantan terdiri dari sepasang testis berwarna putih. Sperma dialirkan melalui saluran vas deferens yang bermuara di lubang urogenital. Lubang urogenital merupakan lubang yang dipakai untuk keluarnya urin dan sperma.
https://fembrisma.files.wordpress.com/2011/12/alat-reproduksi-ikan.jpg?w=627Gambar a. alat kelamin jantan pada ikan, b. alat kelamin betina pada ikan
Alat kelamin betina terdiri dari sepasang ovarium. Ovarium menghasilkan sel telur. Sel telur dikeluarkan melewati oviduk dan kemudian dialirkan ke lubang urogenital. Setelah ikan betina mengeluarkan sel telur di sembarang tempat atau di tempat tertentu,  maka akan diikuti oleh ikan jantan dengan mengeluarkan sperma.

2. pada Katak
Katak termasuk hewan amfibi yang hidup di darat dan air. Pembuahan katak terjadi secara eksternal yang dilakukan di air. Katak bersifat ovipar atau bertelur. Alat kelamin jantan terdiri dari sepasang testis yang berwarna putih kekuningan.
https://fembrisma.files.wordpress.com/2011/12/alat-reproduksi-katak.jpg?w=627Gambar a. alat kelamin jantan katak, b. alat kelamin betina katak
Testis menghasilkan sperma. Sperma melewati vas efferentia dan menuju kloaka. Kloaka merupakan tempat keluarnya sperma, saluran urin, dan sisa pembuangan makanan. Alat kelamin betina terdiri dari sepasang ovarium yang menghasilkan sel telur. Telur melewati oviduk dan menuju kloaka.
Pada saat kawin (kopulasi), katak jantan akan naik ke punggung katak betina. Dengan jarinya, katak jantan menekan katak betina sehingga katak betina mengeluarkan sel telur ke dalam air. Saat keluarnya telur, katak jantan akan mengeluarkan spermanya. Terjadilah pembuahan sel telur di dalam air dan akan berkembang menjadi zigot.

3. pada Reptilia
Umumnya reptilia bersifat ovipar, walaupun ada sebagian yang ovovivipar. Pada reptilia jantan, alat kelaminnya terdiri dari sepasang testis, epididimis dan vas deferens. Memiliki alat kelamin khusus yang disebut hemipenis dan dikeluarkan melalui kloaka saat kawin. Sedangkan reptilia betina memiliki alat kelamin terdiri dari sepasang ovarium dan oviduk. Telur bermuara di oviduk. Pada reptil ovovivipar telur akan menetas dalam oviduk.
https://fembrisma.files.wordpress.com/2011/12/alat-reproduksi-reptil.jpg?w=627Gambar a. alat kelamin jantan reptil, b. alat kelamin betina reptil
4.padaBurung
          Burung berkembangbiak dengan cara bertelur (ovipar). Umumnya telur akan dierami hingga menetas. Embrio di dalam telur memerlukan suhu tertentu untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Alat kelamin burung jantan terdiri dari sepasang testis. Sperma yang dihasilkan testis akan menuju vas deferens dan kloaka. Sedangkan alat kelamin betina pada burung terdiri dari ovarium kiri dan oviduk.
    https://fembrisma.files.wordpress.com/2011/12/alat-reproduksi-pada-burung.jpg?w=627
Gambar a. alat kelamin jantan pada burung, b. alat kelamin betina pada burung
Saat kawin, kloaka jantan dan betina saling mendekat sehingga ketika sperma keluar dari kloaka jantan akan langsung masuk ke kloaka betina sehingga sel telur dapat dibuahi. Telur burung mempunyai struktur sebagai berikut.
a. Cangkang telur, terbuat dari zat kapur yang berpori untuk keluar masuknya udara. Di sebelah dalam cangkang terdapat dua buah membran yang pada salah satu ujungnya tidak saling melekat, sehingga terbentuk rongga udara.
b. Albumen (putih telur), berupa cairan kental berwarna putih bening yang berfungsi sebagai cadangan makanan dan melindungi embrio dari guncangan.
c. Kuning telur, terdapat di bagian tengah albumen. Pada kuning telur ini terdapat calon embrio. Agar kuning telur tetap pada posisinya, maka terdapat kalaza yang berfungsi menjaga posisi kuning telur.
Pada saat telur dierami, embrio mulai tumbuh. Kuning telur dan putih telur diserap melalui pembuluh darah yang terbentuk mengelilingi kuning telur. Bagian-bagian yang berperan dalam mendukung pertumbuhan embrio adalah sebagai berikut.
     https://fembrisma.files.wordpress.com/2011/12/embrio-burung-yang-sedang-tumbuh.jpg?w=627
a. Amnion, merupakan cairan ketuban yang terdapat pada suatu kantung tempat tumbuhnyaembrio.
b. Alantois, merupakan tempat penyimpanan hasil ekskresi, mengangkut O2 kedalam embrio dan CO2 keluar dari embrio.
c. Tali pusat, yaitu bagian yang menghubungkan kuning telur dengan alantois.
5. padaMamalia
           Mamalia berkembang biak dengan cara melahirkan anak (vivipar). Proses pembuhannya berlangsung di dalam tubuh induk betina (fertilisasi internal). Setelah dilahirkan, anak hewan mamalia menyusu kepada induknya. Meskipun demikian, ada beberapa jenis mamalia yang tidak melahirkan anaknya, tetapi bertelur. Contohnya adalah platipus (Ornithorynchus anatinus).
Semua hewan Mamalia memiliki alat reproduksi yang hampir serupa. Untuk mempelajarinya, amatilah alat reproduksi tikus berikut ini.
https://fembrisma.files.wordpress.com/2011/12/alat-reproduksi-tikus.jpg?w=627
Tikus jantan mempunyai sepasang testis yang berfungsi untuk menghasilkan sperma. Sperma dikeluarkan melalui saluran sperma yang disebut vas deferens. Untuk memasukkan sperma ke dalam tubuh hewan betina, digunakan penis.
Tikus betina mempunyai sepasang ovarium yang berfungsi untuk menghasilkan sel telur atau ovum. Sel telur yang telah dilepaskan dari ovarium (ovulasi) keluar melalui saluran telur dan akhirnya sampai di uterus. Jika sel telur ini dibuahi oleh sperma, akan terbentuk zigot yang akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio. Tikus mampu mengandung lebih dari satu embrio. Namun tidak semua Mamalia memiliki kemampuan seperti ini. Setiap embrio memperoleh nutrisi dan oksigen dari plasenta yang dihubungkan melalui tali pusat. Jika sudah tiba masa lahirnya, embrio lepas dari uterus dan dikeluarkan melalui vagina.
C.                PERKEMBANGAN AWAL ZIGOT
Dalam perjalanannya ke uterus, zigot membelah secara mitosis berkali-kali. Hasil pembelahan tersebut berupa sekelompok sel-sel yang sama besarnya dengan bentuk seperti buah arbei yang disebut tahap morula. Morula akan terus membelah sampai terbentuk rongga. Tahap ini isebut blastula dengan rongga di dalamnya yang disebut blastosol.
Blastula terdiri dari sel-sel bagian luar (outer cell mass / trofoblast) dan sel-sel bagian dalam (inner cell mass / embrioblast). Sel-sel bagian luar blastula merupakan sel-sel trofoblast yang akan membantu implantasi blastula pada dinding endometrium uterus.
Sel-sel trofoblas membentuk tonjolan-tonjolan pertama ke arah endometrium yang berfungsi sebagai kait terhadap endometrium, selain itu sel trofoblas mengeluarkan enzim proteolitik yang mencerna dan cairkan sel-sel endometrium menjadi cairan dan nutrien yang ditransfer secara aktif oleh sel-sel trofoblas ke dalam blastula agar berkembang lebih lanjut Sel-sel bagian dalam blastula dijelaskan pada perkembangan embrio

BAB III
PENUTUP
A.                KESIMPULAN
Fertilisasi merupakan suatu proses penyatuan atau fusi dari dua sel gamet yang berbeda, yaitu sel gamet jantan dan betina untuk membentuk satu sel yang disebut zygote. Secara embriologik fertilisasi merupakan pengaktifan sel ovum oleh sperma dan secara genetik merupakan pemasukkan faktor-faktor hereditas pejantan ke ovum
B.                 SARAN
Demikianlah makalah dari kelompok kami mengenai PSOSES FERTILISASI yang disusun untuk memenuhi tugas terstruktur EMBRIOLOGI HEWAN. Kami selaku penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi perbaikan di masa yang akan datang.
Seperti kata pepatah tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan banyak manfaat bagi pembaca.
Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.







Daftar pustaka
                di akses 1-okt-2015

                di akses 1-okt-2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar