BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Reproduksi merupakan suatu proses
perkembang biakan pada hewan yang diawali dengan bersatunya sel telur (ovum)
dengan sel mani (sperma) sehingga terbentuk zigot kemudian embrio hingga
fetus dan diakhiri dengan apa yang disebut dengan kelahiran. Pada proses
reproduksi ini menyangkut hewan betina dan jantan. Secara umum, proses
reproduksi ini melibatkan dua hal yakni, sel telur atau yang biasa disebut
dengan ovum dan sel mani atau yang biasanya disebut dengan sperma. Ovum sendiri
dihasilkan olah ternak betina melalui proses ovulasi setelah melalui beberapa
tahap perkembangan folikel (secara umum disebut dengan proses oogenesis yakni
proses pembentukan sel telur atau ovum), sedangkan sperma diproduksi oleh hewan
jantan melalui proses spermatogenesis (proses pembentukansel gamet jantan atau
sperma yang terjadi di dalam testis tepatnya pada tubulusseminiferus).Selain
kedua hal tersebut diatas, terdapat beberapa hal yang juga mempunyai peranan
penting dalam terbentuknya sebuah proses reproduksi yang baik. Hal tersebutadalah
organ reproduksi pada hewan jantan dan betina itu sendiri, karena hal
inilahyang nantinya dapat mempengaruhi produksi ovum dan sperma. Selain itu,
prosesestrus (masa keinginan kawin), ovulasi, dan fertilisasi (proses
bertemunya sel gamet jantan dan sel gamet betina) juga sangat berperan
dalam proses reproduksi.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa Pengertian Fertilisasi?
2. Bagaimana Mengenali proses fertilisasi pada hewan tingkat tinggi?
3. Bagaimana Perkembangan Awal Zigot?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk memahami Pengertian Fertilisasi.
2. Untuk memahami bagaimana fertilisasi pada hewan tingkat tinggi..
3. Untuk mengetahui Bagaimana Perkembangan Awal Zigot.
D.
Manfaat Penulisan
1.
Mampu memahami bagaimana proses fertilisasi tersebut terjadi.
2.
Dapat dijadikan sebagai suatu acuan pembelajaran tentang
embriologi hewan bagi mahasiswa
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
FERTILISASI PADA HEWAN
Pengertian
fertilisasi pada hewan secara eksternal yang biasanya terjadi pada hewan-hewan akuatik merupakan
fertilisasi yang gamet-gametnya dikeluarkan dari dalam tubuhnya sebelum
fertilisasi.
Pengertian
fertilisasi pada hewan secara internal khusus untuk adaptasi dengan kehidupan
hewan di darat merupakan fertilisasi dengan jalan adanya sperma dimasukkan ke
dalam daerah reproduksi betina yang kemudian disusul dengan fertilisasi antara
spermatozoa dengan sel telur. Setelah pembuahan, telur itu membentuk membran
fertilisasi untuk merintangi pemasukan sperma lebih lanjut. Kadang-kadang
sperma itu diperlukan hanya untuk mengaktivasi telur.
B.
FERTILISASI PADA HEWAN TUNGKAT
TINGGI
1. pada Ikan
Pada umumnya
ikan bertelur (ovipar) dan pembuahannya terjadi di luar tubuh induk betinanya.
Alat kelamin jantan terdiri dari sepasang testis berwarna putih. Sperma
dialirkan melalui saluran vas deferens yang bermuara di lubang urogenital.
Lubang urogenital merupakan lubang yang dipakai untuk keluarnya urin dan sperma.
Alat kelamin betina terdiri dari
sepasang ovarium. Ovarium menghasilkan sel telur. Sel telur dikeluarkan
melewati oviduk dan kemudian dialirkan ke lubang urogenital. Setelah ikan
betina mengeluarkan sel telur di sembarang tempat atau di tempat
tertentu, maka akan diikuti oleh ikan jantan dengan mengeluarkan sperma.
2. pada
Katak
Katak
termasuk hewan amfibi yang hidup di darat dan air. Pembuahan katak terjadi
secara eksternal yang dilakukan di air. Katak bersifat ovipar atau bertelur.
Alat kelamin jantan terdiri dari sepasang testis yang berwarna putih
kekuningan.
Testis menghasilkan sperma. Sperma
melewati vas efferentia dan menuju kloaka. Kloaka merupakan tempat keluarnya
sperma, saluran urin, dan sisa pembuangan makanan. Alat kelamin betina terdiri
dari sepasang ovarium yang menghasilkan sel telur. Telur melewati oviduk dan
menuju kloaka.
Pada saat kawin (kopulasi), katak
jantan akan naik ke punggung katak betina. Dengan jarinya, katak jantan menekan
katak betina sehingga katak betina mengeluarkan sel telur ke dalam air. Saat
keluarnya telur, katak jantan akan mengeluarkan spermanya. Terjadilah pembuahan
sel telur di dalam air dan akan berkembang menjadi zigot.
3. pada
Reptilia
Umumnya
reptilia bersifat ovipar, walaupun ada sebagian yang ovovivipar. Pada reptilia
jantan, alat kelaminnya terdiri dari sepasang testis, epididimis dan vas
deferens. Memiliki alat kelamin khusus yang disebut hemipenis dan dikeluarkan
melalui kloaka saat kawin. Sedangkan reptilia betina memiliki alat kelamin
terdiri dari sepasang ovarium dan oviduk. Telur bermuara di oviduk. Pada reptil
ovovivipar telur akan menetas dalam oviduk.
4.padaBurung
Burung berkembangbiak dengan cara bertelur (ovipar). Umumnya telur akan dierami hingga menetas. Embrio di dalam telur memerlukan suhu tertentu untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Alat kelamin burung jantan terdiri dari sepasang testis. Sperma yang dihasilkan testis akan menuju vas deferens dan kloaka. Sedangkan alat kelamin betina pada burung terdiri dari ovarium kiri dan oviduk.
Burung berkembangbiak dengan cara bertelur (ovipar). Umumnya telur akan dierami hingga menetas. Embrio di dalam telur memerlukan suhu tertentu untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Alat kelamin burung jantan terdiri dari sepasang testis. Sperma yang dihasilkan testis akan menuju vas deferens dan kloaka. Sedangkan alat kelamin betina pada burung terdiri dari ovarium kiri dan oviduk.
Gambar a. alat kelamin jantan pada
burung, b. alat kelamin betina pada burung
Saat kawin, kloaka jantan dan betina
saling mendekat sehingga ketika sperma keluar dari kloaka jantan akan langsung
masuk ke kloaka betina sehingga sel telur dapat dibuahi. Telur burung mempunyai
struktur sebagai berikut.
a. Cangkang
telur, terbuat dari zat kapur yang berpori untuk keluar masuknya udara. Di
sebelah dalam cangkang terdapat dua buah membran yang pada salah satu ujungnya
tidak saling melekat, sehingga terbentuk rongga udara.
b. Albumen
(putih telur), berupa cairan kental berwarna putih bening yang
berfungsi sebagai cadangan makanan dan melindungi embrio dari guncangan.
c. Kuning
telur, terdapat di bagian tengah albumen. Pada kuning telur ini terdapat calon
embrio. Agar kuning telur tetap pada posisinya, maka terdapat kalaza yang
berfungsi menjaga posisi kuning telur.
Pada saat telur dierami, embrio
mulai tumbuh. Kuning telur dan putih telur diserap melalui pembuluh darah yang
terbentuk mengelilingi kuning telur. Bagian-bagian yang berperan dalam
mendukung pertumbuhan embrio adalah sebagai berikut.
a. Amnion, merupakan
cairan ketuban yang terdapat pada suatu kantung tempat tumbuhnyaembrio.
b. Alantois, merupakan tempat penyimpanan hasil ekskresi, mengangkut O2 kedalam embrio dan CO2 keluar dari embrio.
c. Tali pusat, yaitu bagian yang menghubungkan kuning telur dengan alantois.
b. Alantois, merupakan tempat penyimpanan hasil ekskresi, mengangkut O2 kedalam embrio dan CO2 keluar dari embrio.
c. Tali pusat, yaitu bagian yang menghubungkan kuning telur dengan alantois.
5. padaMamalia
Mamalia berkembang biak dengan cara melahirkan anak (vivipar). Proses pembuhannya berlangsung di dalam tubuh induk betina (fertilisasi internal). Setelah dilahirkan, anak hewan mamalia menyusu kepada induknya. Meskipun demikian, ada beberapa jenis mamalia yang tidak melahirkan anaknya, tetapi bertelur. Contohnya adalah platipus (Ornithorynchus anatinus).
Mamalia berkembang biak dengan cara melahirkan anak (vivipar). Proses pembuhannya berlangsung di dalam tubuh induk betina (fertilisasi internal). Setelah dilahirkan, anak hewan mamalia menyusu kepada induknya. Meskipun demikian, ada beberapa jenis mamalia yang tidak melahirkan anaknya, tetapi bertelur. Contohnya adalah platipus (Ornithorynchus anatinus).
Semua hewan Mamalia memiliki alat
reproduksi yang hampir serupa. Untuk mempelajarinya, amatilah alat reproduksi
tikus berikut ini.
Tikus jantan mempunyai sepasang
testis yang berfungsi untuk menghasilkan sperma. Sperma dikeluarkan melalui
saluran sperma yang disebut vas deferens. Untuk memasukkan sperma ke dalam
tubuh hewan betina, digunakan penis.
Tikus betina mempunyai sepasang
ovarium yang berfungsi untuk menghasilkan sel telur atau ovum. Sel telur yang
telah dilepaskan dari ovarium (ovulasi) keluar melalui saluran telur dan
akhirnya sampai di uterus. Jika sel telur ini dibuahi oleh sperma, akan terbentuk
zigot yang akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio. Tikus mampu mengandung
lebih dari satu embrio. Namun tidak semua Mamalia memiliki kemampuan seperti
ini. Setiap embrio memperoleh nutrisi dan oksigen dari plasenta yang
dihubungkan melalui tali pusat. Jika sudah tiba masa lahirnya, embrio lepas
dari uterus dan dikeluarkan melalui vagina.
C.
PERKEMBANGAN
AWAL ZIGOT
Dalam perjalanannya ke uterus, zigot membelah secara mitosis berkali-kali.
Hasil pembelahan tersebut berupa sekelompok sel-sel yang sama besarnya dengan
bentuk seperti buah arbei yang disebut tahap morula. Morula akan terus
membelah sampai terbentuk rongga. Tahap ini isebut blastula dengan
rongga di dalamnya yang disebut blastosol.
Blastula terdiri dari sel-sel bagian luar (outer cell mass / trofoblast)
dan sel-sel bagian dalam (inner cell mass / embrioblast). Sel-sel bagian
luar blastula merupakan sel-sel trofoblast yang akan membantu implantasi
blastula pada dinding endometrium uterus.
Sel-sel trofoblas membentuk tonjolan-tonjolan pertama ke arah endometrium
yang berfungsi sebagai kait terhadap endometrium, selain itu sel trofoblas
mengeluarkan enzim proteolitik yang mencerna dan cairkan sel-sel endometrium
menjadi cairan dan nutrien yang ditransfer secara aktif oleh sel-sel trofoblas ke dalam blastula agar
berkembang lebih lanjut Sel-sel bagian dalam blastula dijelaskan pada
perkembangan embrio
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Fertilisasi merupakan suatu proses penyatuan atau fusi dari dua sel gamet
yang berbeda, yaitu sel gamet jantan dan betina untuk membentuk satu sel yang
disebut zygote. Secara embriologik fertilisasi merupakan pengaktifan sel
ovum oleh sperma dan secara genetik merupakan pemasukkan faktor-faktor
hereditas pejantan ke ovum
B.
SARAN
Demikianlah
makalah dari kelompok kami mengenai PSOSES FERTILISASI yang disusun untuk
memenuhi tugas terstruktur EMBRIOLOGI HEWAN. Kami selaku penulis mengharapkan
saran dan kritik dari para pembaca demi perbaikan di masa yang akan datang.
Seperti
kata pepatah tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan banyak manfaat bagi pembaca.
Atas
perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Daftar
pustaka
di
akses 1-okt-2015
di
akses 1-okt-2015
Makasi Atas Infonya, sangat bermanfaat sekali ok
BalasHapus